MENGULAS NOVEL HELLO CELLO BY NADIA RISTIVANI

 


Buku ini ditulis oleh Nadia Ristivani, seorang penulis AU (Alternate Universe). Nadia Ristivani juga dikenal sebagai Ijo, karena mengupload ceritanya di Twitter. Keseharian Nadia adalah menulis sambil mengeluh. Hello Cello adalah buku ketiganya dari semesta yang sama dengan Hilmy Milan. Meskipun berasal dari semesta yang sama dengan buku Hilmy Milan, model cover dari buku Hello Cello ini berbeda dengan buku Hilmy Milan. Covernya sangat unik, dengan sisi yang berbeda. Cover depan dari buku ini dapat dibalik, dengan vibes yang berbeda. Cover yang paling atas adalah sisi dari sang tokoh perempuan, yang memiliki sifat ceria, dan kelakuan yang terkadang menurut orang aneh. Sementara, cover yang satunya adalah sisi dari tokoh laki – laki utama yang di beri label playboy oleh orang – orang di sekitarnya. Cover dari buku inilah yang membuat saya tergugah untuk membaca isinya hingga akhir. Helga, merupakan seorang perempuan yang kerap kali patah hati. Ia merasa cukup karena sudah banyak lelaki yang menyakiti hatinya. Helga senang menulis. Itulah mengapa, semua tentang perasaannya ia tuangkan dalam tulisannya. Berbeda dengan Cello, yang di cap sebagai playboy. Cello adalah buaya paling hits di kampusnya. Awalnya, Cello ingin menargetkan Una, sahabat Helga. Namun, usaha Cello gagal. Tak di sangka, usahanya yang gagal itu mendekatkan dirinya pada Helga. Sisi lain Helga yang kadang aneh dan juga cuek membuat Cello penasaran. Rasa penasaran itupun berubah seiring berjalannya waktu, menjadi perasaan suka. Tentu saja, awalnya hubungan mereka baik – baik saja sebagai seorang teman. Tapi itu tidak bertahan lama. Sesuatu terjadi di antara Helga dan Cello. Semua itu karena masa lalu yang belum lepas dari ingatan Helga. Dan juga, pandangan orang lain terhadap Cello. Hal itu menjadi pertimbangan di antara mereka. Akankah Helga bisa melepaskan dirinya dari masa lalu Apakah Cello bisa mematahkan stigma orang – orang tentang dirinya?. Helga adalah karakter utama dalam novel "Hello, Cello" karya Nadia Ristivani. Helga adalah seorang penulis yang sering mengalami patah hati dan mencurahkan perasaannya dalam tulisannya. Ia memiliki pengalaman pahit dalam percintaan dan sering disakiti oleh mantan pacarnya. Namun, ketika ia bertemu dengan Cello, seorang lelaki yang dijuluki sebagai playboy, semuanya berubah. Helga awalnya cuek terhadap Cello, namun kemudian ia mulai merasakan ketertarikan pada lelaki itu. Karakter Helga menggambarkan perjuangan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan kehidupan, serta memberikan pesan tentang pentingnya mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Karakter Cello dalam novel "Hello, Cello" karya Nadia Ristivani digambarkan sebagai seorang lelaki yang dijuluki sebagai playboy dan merupakan buaya paling hits di kampusnya. Ia memiliki latar belakang yang menarik, yaitu sebagai anak dari seorang mafia. Cello memiliki daya tarik yang kuat terhadap wanita dan awalnya tertarik pada sahabat Helga, Una. Namun, dalam perkembangannya, ia malah mendekati Helga setelah kejadian yang membuat Helga patah hati. Karakter Cello menghadirkan dinamika hubungan yang menarik dalam cerita, serta memberikan pesan-pesan tentang cinta, kepercayaan diri, dan mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Menurut saya, cerita ini sangat menarik untuk dibaca, tema yang diangkat pun adalah tema percintaan yang plot atau alur nya tidak biasa dan fresh. Buku ini  cocok dibaca oleh orang – orang yang ingin mencintai seseorang, tapi lupa bahwa dirinya adalah yang utama. Pesan yang dapat saya ambil adalah, cintailah diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai atau menyayangi orang lain. Karena, yang paling mengerti kita adalah diri kita sendiri. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGULAS NOVEL MALIOBORO AT MIDNIGHT BY SKYSPHIRE